Pernyataan WHO: Indonesia sehat dan sejahtera melalui cukai dan harga produk tembakau yang lebih tinggi

9 October 2020
Statement
Reading time:

Tembakau membunuh lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia setiap tahun. Lebih dari 7 juta kematian ini diakibatkan langsung oleh penggunaan tembakau dan sekitar 1,2 juta di antaranya diakibatkan paparan asap rokok orang lain pada bukan perokok.

Prevalensi penggunaan tembakau di Indonesia sangatlah tinggi. Di Indonesia, 60,8 juta laki-laki dewasa dan 3,7 juta perempuan dewasa adalah perokok, dan penggunaan tembakau pada anak-anak dan remaja terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Memandang ke tahun 2024, Pemerintah Indonesia berfokus meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia, melalui pembangunan sumber daya manusia demi tercapainya produktivitas yang lebih baik dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Mengingat hal ini, sebagai bagian dari komitmen World Health Organization untuk mendukung Indonesia, WHO telah memfasilitasi sebuah kajian tentang dampak penggunaan tembakau pada ekonomi Indonesia.

Kajian yang berjudul ‘Menaikkan Cukai dan Harga Produk Tembakau untuk Indonesia Sehat dan Sejahtera’ ini menganalisis data publik yang komprehensif dan memastikan bahwa, sebagai salah satu faktor risiko utama penyakit tidak menular, tingkat penggunaan tembakau yang tinggi memiliki dua dampak negatif pada sumber daya yang tersedia untuk pertumbuhan ekonomi. Yang pertama, meningkatnya beban perawatan kuratif terkait penyakit tidak menular memberikan tekanan fiskal tambahan yang besar pada pembelanjaan negara dan individu untuk pelayanan kesehatan. Kedua, kesakitan dan kematian prematur akibat penggunaan tembakau mengurangi secara langsung produktivitas tenaga kerja karena ketidakhadiran di tempat kerja dan hasil kerja yang lebih rendah.

Kajian ini memberikan anjuran-anjuran utama untuk mengurangi penggunaan tembakau di Indonesia melalui langkah-langkah fiskal – terutama kenaikan cukai sebesar minimal 25% per tahun dan simplifikasi struktur cukai hasil tembakau sebagai cara paling efektif untuk mengurangi penggunaan tembakau dan meningkatkan kesehatan, terutama pada anak-anak dan remaja. Reformasi cukai produk tembakau merupakan solusi terbaik bagi Indonesia: kemenangan bagi kesehatan masyarakat di mana penggunaan tembakau menurun, dan kemenangan bagi ekonomi di mana terdapat pemasukan lebih untuk pemerintah serta produktivitas angkatan kerja yang lebih baik.

Kajian ini juga mempertimbangkan aspek-aspek terkait lapangan kerja dan pertanian terkait tembakau di Indonesia, dan menekankan bahwa beban negatif pada kesehatan dan ekonomi akibat penggunaan tembakau melebihi keuntungan ekonomi apa pun yang dirasakan dari tembakau.

Jika cukai hasil tembakau dinaikkan dan langkah-langkah nonfiskal lain untuk pengendalian produk tembakau dilakukan, maka penggunaan tembakau di Indonesia akan menurun. Pada saat yang bersamaan, pemasukan tambahan akan disalurkan untuk mendukung inisiatif-inisiatif ekonomi yang penting dan kesehatan tenaga kerja akan meningkat, sehingga produktivitas dan pembangunan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik.

WHO terus mengevaluasi penelitian baru, dan menekankan pentingnya penelitian sistematik yang berkualitas dan sah yang akan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

 

###

 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:

Tim Komunikasi WHO Indonesia 
Surel: seinocomm@who.int

Sumber-sumber untuk data yang dikutip di dalam pernyataan ini tersedia di kajian kebijakan ‘Menaikkan Cukai dan Harga Produk Tembakau untuk Indonesia Sehat dan Sejahtera’.

 

 indonesia sehatMenaikkan Cukai dan Harga Produk Tembakau untuk Indonesia sehat dan sejahtera