Worldwide access to Indonesian national research on COVID-19: Indonesia’s scientific contribution to national, regional and global pandemic response

9 August 2021
Media release

Jakarta, 9 August 2021 – Since the beginning of the COVID-19 pandemic, the World Health Organization (WHO) has brought together scientists from around the world to accelerate research and development on diagnostics, vaccines and therapeutics. WHO has also been collating the latest international scientific findings and knowledge on COVID-19. There has been an exponential increase in research publications by Indonesian researchers, however, only some of them have been published internationally and indexed in international bibliographic databases. To ensure worldwide access to Indonesian national research on COVID-19, WHO indexed these publications in the WHO COVID-19 Research Database.

WHO retrieved publications from two of the major national databases, Garuda (Garba Rujukan Digital) and SINTA (Science and Technology Index), with the support from the National Research and Innovation Agency (BRIN). Publications from various disciplines, sectors and geographic levels were harvested and screened for COVID-19 relevance and national accreditation status. Articles in English and bahasa Indonesia were then collated and indexed in the WHO COVID-19 Research Database, which provides central and free access to bibliographical and full-text information.

The Database is enabled with basic and advanced search features using Boolean operators, filters and sort functions, allowing Indonesian researchers, policy-makers and knowledge brokers to perform targeted literature searches in a timely manner. As of July 2021, the Database contains more than 2 000 COVID-19 publications from Indonesia, and the majority of the articles are in bahasa Indonesia. They can be easily found by using the dedicated filter, “Indonesian Research”, and applying an additional language filter.

“The pandemic has ignited an unprecedented scale of collaboration among researchers of different disciplines and sectors and has resulted in a wealth of local knowledge pertinent to local decisions. The integration opened opportunities for our nation to realize the value of our contribution to science and technology,” said Ismunandar, interim Deputy of Research and Development of BRIN.

The National Institute of Health Research and Development, a national agency critical to both producing and applying research for health and public health decisions, expressed strong support to this recent initiative. “NIHRD promotes policies for health development and strongly supports the systematic and transparent use of research evidence for decision-making in health. We welcome and appreciate the integration of Indonesian COVID-19 research into the WHO COVID-19 Research Database. We look forward to closely working with BRIN and WHO to best access and utilize Indonesian research on COVID-19 from various disciplines and sectors. We are also keen to facilitate research institutes in other ministries and universities to access both national and global evidence,” said the Secretary of NIHRD.

“Research evidence is an indispensable instrument for ensuring quality health policies. We at WHO believe that local research complements supranational evidence to provide more relevant options for local decision-making. And it also enables tailored, targeted strategies for national pandemic response. Indonesia’s investment in science, commitment in sharing knowledge and active efforts in accessing and utilizing research evidence are invaluable to advance pandemic preparedness in the future,” said Dr N. Paranietharan, WHO Representative to Indonesia.

WHO will continue to update the WHO COVID-19 Research Database on a monthly basis and are committed to increasing the visibility and usability of a remarkable set of national resources for national and global response to COVID-19.

----------------------------------------------------------


About WHO

The World Health Organization provides global leadership in public health within the United Nations system. Founded in 1948, WHO works with 194 Member States, across six regions and from more than 150 offices, to promote health, keep the world safe and serve the vulnerable. Our goal for 2019-2023 is to ensure that a billion more people have universal health coverage, to protect a billion more people from health emergencies, and provide a further billion people with better health and wellbeing. #HealthforAll


Media contact


WHO Indonesia Communications Team: seinocomm@who.int

 

 

------------------------------------------------------------------------------------------

 

Akses mendunia bagi riset nasional Indonesia: Kontribusi ilmiah Indonesia untuk respons pandemi nasional, regional, dan global

 

9 Agustus 2021 | Siaran media

Jakarta, 9 Agustus 2021 – Sejak awal pandemi COVID-19, World Health Organization (WHO) telah mempersatukan ilmuwan-ilmuwan dari seluruh dunia untuk mempercepat riset dan pengembangan alat diagnosis, vaksin, dan obat-obatan. WHO juga terus mengumpulkan temuan ilmiah dan pengetahuan internasional terbaru mengenai COVID-19. Terdapat penambahan pesat jumlah publikasi penelitian oleh peneliti Indonesia, tetapi baru sebagian penelitian tersebut yang diterbitkan secara internasional dan diindeks di basis-basis data (database) bibliografi internasional. Untuk memastikan riset nasional Indonesia tentang COVID-19 dapat diakses oleh seluruh dunia, WHO mengindeks publikasi-publikasi ini ke dalam COVID-19 Research Database WHO.

WHO mengumpulkan publikasi-publikasi dari dua database nasional utama, Garuda (Garba Rujukan Digital) dan SINTA (Science and Technology Index), dengan dukungan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Publikasi-publikasi yang berasal dari berbagai bidang keilmuan, sektor, dan tingkat geografi, disaring berdasarkan relevansinya terhadap COVID-19 dan status akreditasi nasional. Artikel-artikel dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dikumpulkan dan diindeks di dalam COVID-19 Research Database WHO, yang menyediakan akses terpusat dan bebas biaya pada informasi bibliografi dan teks utuh.

Basis data ini didukung dengan fitur-fitur pencarian standar dan lanjutan menggunakan operator Boolean, filter, dan fungsi pengurutan sehingga memungkinkan peneliti, pembuat kebijakan, dan edukator melakukan pencarian literatur terarah dengan cepat. Hingga Juli 2021, COVID-19 Research Database WHO memiliki lebih dari 2.000 publikasi COVID-19 dari Indonesia, dan sebagian besar artikel ini tertulis dalam bahasa Indonesia. Artikel-artikel ini dapat dengan mudah ditemukan dengan menggunakan filter khusus, “Indonesian Research”, dan filter bahasa tambahan.

“Pandemi ini menstimulasi kolaborasi pada skala yang belum pernah ada di antara para peneliti dari berbagai bidang ilmu dan sektor serta menghasilkan kekayaan pengetahuan lokal yang terkait dengan keputusan-keputusan lokal. Pengintegrasian ini membuka kesempatan bagi bangsa kita untuk mengaktualisasi nilai kontribusi kita pada ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Ismunandar, Plt. Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan BRIN.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), sebuah badan nasional yang sangat penting dalam pelaksanaan dan penerapan penelitian untuk keputusan-keputusan kesehatan dan kesehatan masyarakat, menyatakan dukungan penuh untuk inisiatif baru ini. “Badan Litbangkes mendorong kebijakan pembangunan kesehatan dan sangat mendukung penggunaan bukti penelitian secara sistematis dan transparan untuk pengambilan keputusan di bidang kesehatan. Kami menyambut baik dan menghargai pengintegrasian penelitian Indonesia tentang COVID-19 ke dalam WHO COVID-19 Research Database. Kami berharap dapat bekerja sama erat dengan BRIN dan WHO untuk mengakses dan memanfaatkan penelitian Indonesia tentang COVID-19 yang berasal dari berbagai disiplin ilmu dan sektor dengan sebaik-baiknya. Kami juga ingin memfasilitasi lembaga penelitian di kementerian-kementerian lainnya dan universitas-universitas untuk mengakses bukti-bukti penelitian nasional dan global,” kata Sekretaris Balitbangkes.

“Bukti penelitian adalah instrumen yang harus ada untuk memastikan kebijakan kesehatan yang berkualitas. Kami di WHO percaya bahwa riset lokal melengkapi bukti supranasional dalam memberikan opsi-opsi yang lebih relevan bagi pengambilan keputusan lokal. Riset lokal juga memungkinkan strategi terarah yang sesuai untuk respons pandemi nasional. Pendanaan Indonesia untuk ilmu pengetahuan, komitmen Indonesia dalam hal pembagian pengetahuan, dan upaya aktif Indonesia dalam mengakses serta memanfaatkan bukti penelitian sangatlah berharga untuk memajukan kesiapan menghadapi pandemi di masa depan,” kata Dr N. Paranietharan, Perwakilan WHO untuk Indonesia.

WHO akan terus memutakhirkan COVID-19 Research Database WHO setiap bulannya dan berkomitmen untuk meningkatkan visibilitas dan kegunaan rangkaian besar sumber daya nasional untuk respons nasional dan global terhadap COVID-19.

----------------------------------------------------------


Tentang WHO

World Health Organization memberikan kepemimpinan global dalam bidang kesehatan masyarakat di dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa. Didirikan pada tahun 1948, WHO bekerja dengan 194 Negara Anggota, di enam kawasan dan dari lebih dari 150 kantor, untuk mempromosikan kesehatan, menjaga dunia tetap aman, dan melayani kelompok rentan. Tujuan kami untuk 2019-2023 adalah memastikan bahwa satu miliar orang memiliki cakupan kesehatan semesta, melindungi satu miliar orang lain dari kedaruratan kesehatan, dan memberikan kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi satu miliar orang lain. #HealthforAll


Kontak media

WHO Indonesia Communications Team: seinocomm@who.int