Sebuah laporan global, “Going digital for noncommunicable diseases: the case for action,” yang disusun bersama oleh World Health Organization dan Internasional Telecommunication Union, menggarisbawahi manfaat signifikan bagi kesehatan dan ekonomi dari solusi digital dalam menangani beban penyakit tidak menular (PTM) yang terus bertambah.
Laporan ini menjabarkan pendekatan sistematis dalam menerapkan intervensi-intervensi kesehatan digital berbasis bukti untuk PTM, seperti telemedisin, aplikasi kesehatan, dan bot percakapan atau chatbot. Laporan ini menekankan pentingnya memperluas akses pada alat dan infrastruktur digital untuk memastikan kemerataan akses layanan kesehatan yang bermutu.
Temuan-temuan laporan ini menunjukkan bahwa investasi tahunan sebanyak US$ 0,67 atau kurang per tahun dapat menyelamatkan lebih dari 2 juta nyawa di seluruh dunia dan menurunkan biaya layanan kesehatan sebesar US$ 199 miliar dalam satu dekade mendatang. Namun, untuk memanfaatkan sepenuhnya potensi layanan kesehatan digital, laporan ini menyoroti pentingnya membangun layanan digital yang merata, terjangkau, dan dapat diandalkan, terlebih lagi ketika sepertiga penduduk dunia masih belum dapat mengakses Internet.
Di Indonesia, laporan ini dapat membantu mempercepat intervensi kesehatan digital, yang dalam beberapa tahun terakhir berfokus pada standardisasi dan integrasi aplikasi-aplikasi utama untuk pemantauan dan surveilans PTM, seperti Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK), SATUSEHAT, dan Sistem Informasi PTM (SI-PTM).
Publikasi ini dapat diunduh di sini.