WHO/IndoXplore
Perawat mengawasi pasien dengan saksama di unit neonatal intensive care unit RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Indonesia.
© Credits

Dari Data hingga Pelaksanaan: Indonesia Memperkuat Tata Kelola Tenaga Kesehatan untuk Upaya Cakupan Kesehatan Semesta dan Pemantauan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

18 March 2025
Highlights
Reading time:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) tengah mempercepat upaya penguatan tata kelola tenaga kesehatan untuk meningkatkan pemantauan global cakupan kesehatan semesta (CKS) serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 3. Hal ini tercermin dalam penyerahan laporan tepat waktu data National Health Workforce Account (NHWA) dan National Reporting Instrument (NRI) kepada World Health Organization (WHO) pada Desember 2024. Laporan-laporan ini memberikan gambaran mendalam tentang sebaran, kompetensi, dan etika perekrutan tenaga kesehatan, yang mendukung akses layanan kesehatan yang lebih baik di Indonesia dan di seluruh dunia. 

NHWA merupakan sistem yang dapat digunakan negara-negara untuk semakin meningkatkan ketersediaan, kualitas, dan penggunaan data tenaga kesehatan melalui indikator-indikator pemantauan terstandar. NRI merupakan alat penilaian mandiri yang dikembangkan WHO untuk memantau implementasi panduan praktik perekrutan tenaga kesehatan internasional WHO, yaitu Global Code of Practice on the International Recruitment of Health Personnel. Untuk NHWA, WHO membantu Kemenkes mengumpulkan dan memvalidasi data dan memastikan akurasi data untuk indikator NHWA 2023. Terkait NRI, WHO mempertajam variabel-variabel pelaporan dan mengadakan serangkaian pertemuan validasi di Jakarta pada November dan Desember 2024.

Profesor Efendy dan tim Kemenkes mengkaji kemajuan Indonesia dalam menerapkan Global Code of Practice for the International Recruitment of Health Personnel WHO sebagai bagian dari proses validasi data NRI. (Kemenkes/Lita Dwi Astari)

Data tenaga kesehatan yang andal memungkinkan para pejabat kesehatan untuk mengambil keputusan yang lebih tepat, seperti penempatan tenaga kesehatan, memperkuat pelatihan, dan meningkatkan mutu pelayanan secara umum. Hal ini penting untuk pencapaian CKS dan memastikan setiap komunitas dapat mengakses layanan kesehatan yang berkualitas sesuai agenda transformasi kesehatan Indonesia, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, dan TPB 3.8: Pada tahun 2030, mencapai cakupan kesehatan semesta, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses terhadap pelayanan kesehatan dasar yang baik, dan akses terhadap obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, berkualitas, dan terjangkau bagi semua orang.

“Pelaporan data ini merupakan langkah penting menuju tata kelola tenaga kesehatan yang lebih baik,” ujar Anna Kurniati, Direktur Penyediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) Kemenkes dan pemimpin pelaporan NRI nasional. “Dengan memanfaatkan sistem-sistem data ini, kita dapat mengatasi tantangan tenaga kesehatan dengan lebih efektif.” 

Data NHWA Indonesia menunjukkan peningkatan rasio agregat dokter, perawat, dan bidan dari 43,1 per 10.000 penduduk pada 2019 menjadi 54,2 pada 2023. Angka ini melebihi ambang indikatif TPB yaitu 45,5 per 10.000 penduduk untuk semua negara terlepas dari tingkat pendapatannya. 

Selain itu, data NRI menunjukkan bahwa pada tahun 2022 hingga 2024, jumlah perawat di Indonesia yang bekerja di luar negeri meningkat dari 958 menjadi 1091. Sebagian besar perawat bekerja di Jepang, Jerman, Arab Saudi, dan Qatar. Indonesia memiliki perjanjian bilateral dengan negara-negara tersebut dan terus memprioritaskan tenaga kesehatan dalam negerinya sesuai dengan panduan praktik WHO tersebut. 

“Upaya proaktif Indonesia dalam mengumpulkan serta melaporkan data NHWA dan NRI menjadi contoh yang baik, sebagaimana tercermin dalam tren-tren positif yang kita amati,” kata Profesor Roderick Salenga, kepala tim Health Systems WHO Indonesia. “Dengan data yang lebih baik, bersama kita membangun tenaga kesehatan yang lebih kuat – serta masa depan yang lebih sehat bagi kita semua. WHO tetap berkomitmen mendukung perjalanan Indonesia, dengan memastikan bahwa data mendukung kemajuan dalam mewujudkan bangsa yang lebih merata dengan keamanan kesehatan yang lebih baik.”

WHO akan mendukung Indonesia melaporkan data pada tahun 2025 serta tahun-tahun selanjutnya, dengan tetap mendukung Kemenkes menjalankan sepenuhnya strategi sumber daya manusia untuk kesehatan WHO, Global strategy on human resources for health: Workforce 2030. Bersama, kegiatan-kegiatan ini dan lainnya bertujuan untuk  memastikan Indonesia terus membangun tenaga kesehatan yang memadai, tersebar merata, dan diakui serta mencapai sasaran-sasaran nasional dan internasional. 


Ditulis oleh Zakiyah, National Professional Officer (Health Workforce), WHO Indonesia