Kawasan WHO Asia Tenggara merilis laporan baru tentang konsumsi dan penggunaan rasional obat-obatan antimikroba di ke-11 Negara Anggotanya, termasuk Indonesia.
Laporan ini memberikan analisis komprehensif atas data konsumsi obat-obatan antimikroba nasional, kepatuhan pada daftar obat esensial nasional, pedoman pengobatan standar, dan upaya mendorong penggunaan antimikroba secara rasional. Laporan ini menunjukkan bahwa di Kawasan ini, sebagian besar negara berada pada tahap awal membangun sistem pemantauan antimikroba nasional, yang diperlukan untuk mendukung akses pada obat-obatan esensial dan mengarahkan tindakan untuk mencegah kekebalan atau resistansi terhadap antimikroba.
Laporan ini memberikan bukti jelas dan pesan utama untuk memandu pembuat kebijakan, tenaga kesehatan, dan pemangku kepentingan di Kawasan untuk menangani tantangan dan kesempatan yang terkait erat dengan konsumsi antimikroba. Di Indonesia, laporan ini dapat membantu mengarahkan pelaksanaan Strategi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba 2025–2029, yang baru saja dicanangkan. Strategi ini merupakan rencana sektor kesehatan manusia pertama di dunia yang didasarkan pada pendekatan WHO yang berorientasi pada manusia.
Publikasi ini dapat diunduh di sini