Imunisasi di Kabupaten Halmahera Barat menjadi sorotan dikarenakan kurang optimalnya capaian imunisasi. Hal ini disebabkan kekhawatiran pengasuh atas timbulnya efek samping jika anak-anaknya diberi suntikan ganda, serta keraguan atas keamanan pemberian suntikan ganda dalam satu kunjungan. Pengasuh banyak mengutarakan kekhawatiran tentang keamanan suntikan ganda dan efek samping pasca-suntikan. Pada 4 Februari 2023, WHO Indonesia dan Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Barat mengadakan kunjungan lapangan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Baru sebagai respons atas satu kasus terkonfirmasi pertusis. Kunjungan ini mencakup berbagai kegiatan, termasuk rapat koordinasi dengan petugas puskesmas, pertemuan advokasi dengan Kepala Desa Ngawet, penilaian cepat rapid convenience assessment (RCA), pemberian bantuan teknis untuk petugas imunisasi dan surveilans, serta pemantauan layanan imunisasi rutin di pos pelayanan terpadu (posyandu).
“Imunisasi kejar melalui kunjungan rumah ke rumah dalam menjangkau anak-anak yang belum diimunisasi sulit dilakukan karena banyak orang tua di daerah kami yang sering pergi ke hutan dan membawa anak-anak mereka. Untuk memastikan anak-anak diimunisasi lengkap, kami mengedukasi para orang tua tentang efektivitas imunisasi yang tepat waktu dan keamanan suntikan ganda. Sebagian orang tua khawatir tentang efek samping dari pemberian lebih dari satu suntikan pada anak mereka dalam satu kali kunjungan,” kata Hairia, petugas imunisasi di Puskesmas Baru. Masalah ini sering terjadi dan telah disampaikan oleh petugas imunisasi menurut pengalaman mereka. Petugas imunisasi perlu membagikan pengetahuan dan mendorong orang tua untuk mempertimbangkan suntikan ganda dan mendapatkan imunisasi dasar lengkap bagi anak-anaknya.
Hairia, seorang petugas imunisasi di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Baru, memberikan imunisasi DPT-HB-Hib2 dan PCV1 kepada seorang bayi berusia 3 bulan. Anak ini menerima suntikan ganda dalam sekali kunjungan. Hairia menjelaskan mengenai suntikan ganda secara perlahan kepada orang tua dan memberikan informasi mengenai manfaat PCV, dan keamanan suntikan ganda. Kredit: WHO/Hermansyah