Rabies adalah sebuah masalah kesehatan masyarakat yang muncul di lebih dari 150 negara dan wilayah dan diperkirakan menyebabkan 59 000 kematian setiap tahun di seluruh dunia. Setelah muncul gejala-gejala klinisnya, penyakit rabies menjadi fatal. Anjing menyebabkan 99% transmisi rabies ke manusia.
WHO mempresentasikan informasi terbaru tentang rabies dan komunikasi risiko yang efektif dalam sebuah webinar Hari Rabies Sedunia, pada tanggal 29 September 2021 (Kredit: Endang Wulandari/WHO).
- informasi terbaru tentang penyakit rabies di seluruh dunia dan beban ekonominya;
- rencana strategis global untuk menghentikan kematian pada manusia akibat rabies melalui anjing pada tahun 2030 dengan tiga tujuan, yaitu (1) menggunakan secara efektif vaksin, obat-obatan, alat-alat, dan teknologi-teknologi yang dapat menghentikan transmisi rabies melalui anjing dan menurunkan risiko kematian manusia akibat rabies; (2) menghasilkan panduan berbasis bukti dan data berkualitas tinggi untuk mengukur dampak dan menjadi masukan keputusan-keputusan kebijakan; dan (3) memanfaatkan pelibatan berbagai pemangku kepentingan untuk mempertahankan komitmen dan sumber daya;
- informasi terbaru dan inovasi-inovasi untuk pengendalian rabies, termasuk vaksinasi anti-rabies intradermal yang menimbulkan respons kekebalan yang sama dengan suntikan vaksinasi intramuskuler, yang berpotensi menghemat biaya; dan
- komunikasi risiko dan pelibatan masyarakat yang efektif di mana masyarakat menjadi pemeran kunci dalam pengendalian rabies.
Dalam webinar ini, Kemenkes mempresentasikan komunikasi risiko dengan pendekatan one health untuk pengendalian rabies, sedangkan Kementan menyampaikan presentasi tentang komitmen pemerintah terhadap eliminasi rabies di Indonesia pada tahun 2030. FAO menyampaikan presentasi tentang pemberdayaan masyarakat untuk pengendalian rabies.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mempresentasikan Sistem Informasi Zoonosis dan EID (SIZE) yang digunakan untuk rabies di empat lokasi uji coba dalam sebuah webinar pada tanggal 30 September 2021 (Kredit: Endang Wulandari/WHO).
Untuk mengantisipasi kekurangan serum anti-rabies, WHO mendukung Kemenkes dalam mengadakan 600 vial Human Rabies Imunoglobulin (HRIG) untuk 21 daerah endemik rabies (Medan, Padang, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Bengkulu, Banten, Bandung, Banjarmasin, Palangkaraya, Pontianak, Samarinda, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku) dan juga untuk persediaan di Kemenkes.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan mempresentasikan situasi rabies di Indonesia dalam sebuah webinar Hari Rabies Sedunia, 29 September 2021.
Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian mempresentasikan peta jalan nasional eliminasi rabies dengan pendekatan one health pada sebuah webinar Hari Rabies Sedunia, 29 September 2021.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan mempresentasikan pelajaran-pelajaran dari implementasi SIZE untuk deteksi dan pengendalian rabies dalam sebuah webinar, 30 September 2021.