Instrumen Iklim dan Kesehatan WHO Mendukung Tindakan Ketangguhan dan Keberlanjutan Nasional

23 May 2025
Highlights

Perubahan iklim berdampak pada kesehatan dengan adanya peningkatan suhu, polusi udara, pergeseran pola penyakit, dan ancaman pada keamanan pangan dan air. Antara tahun 2030 dan 2050, diproyeksikan perubahan iklim akan menyebabkan 250.000 kematian setiap tahunnya akibat malnutrisi, malaria, diare, dan tekanan panas (heat stress), yang menimbulkan tantangan besar pada sistem kesehatan di seluruh dunia. 

Di Indonesia, titik temu antara kerentanan iklim, kebutuhan kesehatan masyarakat, dan sebaran penduduk menjadikan perencanaan kesehatan yang berwawasan iklim penting. Strategi-strategi nasional utama, seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, Kebijakan Pembangunan Berketahanan Iklim (PBI) 2020–2045, Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API), memprioritaskan pengintegrasian aksi kesehatan dan iklim ke dalam perencanaan nasional.

Mendukung upaya ini, WHO telah menerjemahkan publikasi-publikasi utama terkait iklim dan kesehatan dalam bahasa Indonesia. Instrumen-instrumen ini membantu pemangku kepentingan dari sektor kesehatan, lingkungan hidup, dan terkait lainnya menilai risiko kesehatan terkait iklim, memperkuat infrastruktur, dan merancang rencana adaptasi nasional yang inklusif dan efektif. Sumber daya yang dapat digunakan meliputi kerangka penilaian kerentanan, sistem kewaspadaan dini, dan fasilitas pelayanan kesehatan yang berkelanjutan.

WHO terus bekerja dengan Kementerian Kesehatan dan para mitra lain untuk mewujudkan panduan ini menjadi aksi nyata – mulai dari tenaga surya untuk pusat-pusat kesehatan terpencil hingga penggunaan indikator lingkungan dalam platform kesehatan Indonesia SATUSEHAT.

Publikasi-publikasi ini dapat diunduh di sini:

 

Media Contacts

Tim Komunikasi