Mengukir Harap Tanpa Asap

30 July 2023

Hari Janu Nurdiansyah, yang dikenal sebagai Janu, adalah seorang perawat berusia 31 tahun yang bekerja di rumah sakit umum di daerah Cibinong, Bogor, Indonesia. Selain itu, dia juga seorang fotografer, videografer, dan editor video lepasan. Pengalaman merokok Janu dimulai ketika kakak kelasnya memperkenalkannya pada rokok saat ia masih di sekolah dasar. Ketika Janu masuk sekolah menengah pertama di Sukabumi, pengaruh dari teman-temannya semakin kuat, sehingga merokok menjadi bagian dari keseharian mereka. Kebiasaan merokok Janu mencapai puncaknya ketika ia bekerja di sebuah stasiun radio di Bandung. Tekanan pekerjaan membuatnya lebih sering merokok, terkadang hingga dua bungkus sehari. 

Pada tahun 2017, Janu memulai karier di bidang kesehatan dan menjadi seorang perawat. Sebagai seorang pekerja kesehatan, Janu secara rutin berinteraksi dengan dokter anak dan orangtua pasien. Dari situ, Janu mengetahui bahwa orangtua yang merokok merupakan faktor utama pada masalah pernapasan serius anak-anak mereka, seperti bronkopneumonia yang memerlukan perawatan di unit perawatan intensif (ICU). Kasus-kasus ini mendorong Janu mempertimbangkan untuk berhenti merokok. Dia tidak ingin mengorbankan kesehatan istrinya atau melihat anak-anaknya menderita akibat kebiasaannya merokok. Dengan motivasi ini, Janu secara bertahap mengurangi kebiasaan merokoknya hingga akhirnya berhenti sepenuhnya. Uang yang dulu dihabiskannya untuk membeli rokok, kini ia gunakan untuk kesehatan keluarganya dengan membeli makanan yang lebih sehat. Dengan menggunakan penghasilannya untuk membeli bahan makanan yang bergizi, Janu memastikan bahwa keluarganya mengonsumsi makanan yang mendukung kesehatan fisik dan mental mereka. 

 

WHO/Fieni Aprilia
“Saya telah menyaksikan konsekuensi merokok yang biasanya muncul setelah usia 50 tahun. Meskipun ketika paru-paru tetap tidak terpengaruh, efeknya menjadi semakin berat ketika dihadapkan dengan penyakit lain.”
© Credits

Melihat konsekuensi

“Merokok mungkin tidak menunjukkan efek yang terlihat pada masa muda. Namun, sebagai seorang tenaga kesehatan, saya telah menyaksikan konsekuensi merokok yang biasanya muncul setelah usia 50 tahun. Meskipun ketika paru-paru tetap tidak terpengaruh, efeknya menjadi semakin berat ketika dihadapkan dengan penyakit lain.”  

 

WHO/Fieni Aprilia
Yuliana, Nada, Naurah, dan Janu sedang menuju taman di perumahan untuk menikmati pagi dan bermain bersama.
© Credits

Demi keluarga

Yuliana, Nada, Naurah, dan Janu sedang menuju taman di perumahan untuk menikmati pagi dan bermain bersama. 

Janu menyatakan bahwa ketika mendadak terasa ingin merokok, mencari aktivitas alternatif dapat membantu mengatasi keinginan tersebut. Misalnya, menonton film atau pergi bersama keluarga dapat mengalihkan pikiran dari merokok. Dengan menemukan cara-cara sehat dan menyenangkan untuk menghadapi stres, seseorang dapat menghindari godaan untuk merokok. 

 

WHO/Fieni Aprilia
Janu memberi makan salah satu anaknya, Naurah, sebelum mengantarkan mereka ke sekolah.
© Credits

Makanan lebih penting daripada rokok

Janu memberi makan salah satu anaknya, Naurah, sebelum mengantarkan mereka ke sekolah. 

Janu mengalihkan uang yang dulu dihabiskannya untuk membeli rokok ke tujuan yang lebih bermanfaat. Alih-alih membiarkan uang hasil kerja kerasnya terbuang percuma, ia memilih untuk menyimpan dan menginvestasikannya dengan bijaksana. Janu mengutamakan untuk membeli makanan sehat bagi keluarganya karena ia menyadari pentingnya nutrisi bagi mereka.  

 

WHO/Fieni Aprilia
Setiap pagi, Janu dan Yuliana mengantar kedua putri kembarnya, Naura dan Nada, ke sekolah.
© Credits

Gaya hidup sehat

Setiap pagi, Janu dan Yuliana mengantar kedua putri kembarnya, Naura dan Nada, ke sekolah.

Sejak Janu berhenti merokok, ia berhasil mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat, sehingga ia dapat menghabiskan waktu berkualitas bersama anak-anaknya. Setiap pagi, Janu memanfaatkan waktunya dengan lebih baik. Daripada merokok, kini ia mengantar anak-anaknya ke sekolah sebelum memulai tugasnya sebagai perawat di RSUD Cibinong. 

 

WHO/Fieni Aprilia
“Kalau saja bisa memutar waktu, ada banyak hal lain yang bisa saya lakukan, kesempatan yang tidak terhitung di luar merokok."
© Credits

Berhenti selamanya

“Kalau saja bisa memutar waktu, ada banyak hal lain yang bisa saya lakukan, kesempatan yang tidak terhitung di luar merokok. Banyak banget hal yang bisa bikin hidup saya, baik sekarang maupun di masa depan, menjadi jauh lebih baik. Berhenti merokok adalah salah satunya. Pasti bakal berpengaruh banget kalau dari awal saya milih untuk tidak merokok." 

 

WHO/Fieni Aprilia
Janu sedang menyiapkan mesin-mesin yang akan digunakan di Unit Dialisis dan Rehabilitasi di RSUD Cibinong, Cibinong, Jawa Barat,
© Credits

Lingkungan yang mendukung

Janu sedang menyiapkan mesin-mesin yang akan digunakan di Unit Dialisis dan Rehabilitasi di RSUD Cibinong, Cibinong, Jawa Barat.

 Melalui pekerjaannya di Unit Dialisis dan Rehabilitasi, Janu terus menunjukkan manfaat jangka panjang dari berhenti merokok, baik untuk dirinya sendiri maupun bagi orang-orang di sekitarnya. Ia menciptakan lingkungan yang mendukung, di mana para pasien merasa dimengerti dalam perjalanan menuju kesehatan yang lebih baik. 

 

WHO/Fieni Aprilia
Janu sedang melakukan perawatan dialisis untuk salah satu pasien di Unit Dialisis dan Rehabilitasi di RSUD Cibinong, Cibinong, Jawa Barat,
© Credits

Ikatan kuat

Janu sedang melakukan perawatan dialisis untuk salah satu pasien di Unit Dialisis dan Rehabilitasi di RSUD Cibinong, Cibinong, Jawa Barat, 

 Janu memiliki hubungan yang erat dengan pasien karena rutin melakukan perawatan dialisis setiap minggu dan memberikan perhatian kepada pasien yang menjalani terapi, 

 

/