Di Garis Depan Melawan Flu Burung: Memperkuat Surveilans One Health di Surakarta

23 July 2025
Pada Mei hingga Agustus 2025, Indonesia menguji coba inisiatif surveilans One Health di lima provinsi untuk memperkuat deteksi dini dan respons cepat terhadap flu burung (avian influenza). 

Di Surakarta, Jawa Tengah – di mana populasi burung bermigrasi lintas perbatasan daerah – kegiatan surveilans bersama dari 19 hingga 23 Mei menyoroti pentingnya pasar unggas sebagai situs peringatan dini. 

Dipimpin Kementerian Kesehatan dan dengan dukungan mitra-mitra di sektor kesehatan hewan, lingkungan, dan manusia termasuk World Health Organization, kegiatan ini berfokus pada area-area di mana flu burung berisiko besar terjadi. 

Dengan mengambil sampel dari orang, unggas, dan lingkungan sekitar, kegiatan uji coba ini membantu membangun sistem surveilans yang terintegrasi dan fondasi untuk deteksi dini dan respons cepat dengan pendekatan One Health. 


Foto dan narasi oleh Resty Armis, National Professional Officer (Avian Influenza EID), WHO Indonesia  

WHO/Resty Armis
Sebagai bagian dari surveilans manusia, Rafiq Mardiyanto, seorang perawat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sangkrah, mengambil sampel darah dari penjual ayam di Pasar Burung Semanggi.
© Credits

Surveilans manusia

Sebagai bagian dari surveilans manusia, Rafiq Mardiyanto, seorang perawat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sangkrah, mengambil sampel darah dari penjual ayam di Pasar Burung Semanggi. 

 

WHO/Resty Armis
Pasar Burung Semanggi adalah salah satu pusat jual-beli unggas utama di Solo, di mana kontak erat antara manusia dan unggas serta sanitasi yang kurang baik meningkatkan risiko penyebaran flu burung.
© Credits

Pusat jual-beli unggas di Surakarta

Pasar Burung Semanggi adalah salah satu pusat jual-beli unggas utama di Surakarta, di mana kontak erat antara manusia dan unggas serta sanitasi yang kurang baik meningkatkan risiko penyebaran flu burung. 

WHO/Resty Armis
Staf dari Puskesmas Sangkrah mengambil sampel darah dari orang-orang yang sering bersentuhan dengan unggas – pedagang, penjagal, pengepul, dan petugas kebersihan – untuk mengetes antibodi dan penanda virologi flu burung.
© Credits

Pemeriksaan rutin

Staf dari Puskesmas Sangkrah mengambil sampel darah dari orang-orang yang sering bersentuhan dengan unggas – pedagang, penjagal, pengepul, dan petugas kebersihan – untuk mengetes antibodi dan penanda virologi flu burung. 

 

WHO/Resty Armis
Pasar tradisional seperti Pasar Burung Semanggi – di mana jual beli dan pemotongan unggas dilakukan – dapat menciptakan kondisi berisiko tinggi untuk penyebaran penyakit zoonotik.
© Credits

Kondisi berisiko tinggi

Pasar tradisional seperti Pasar Burung Semanggi – di mana jual beli dan pemotongan unggas dilakukan – dapat menciptakan kondisi berisiko tinggi untuk penyebaran penyakit zoonotik. Dengan pendekatan One Health, tim-tim surveilans mengambil data dan menilai risiko penyebaran flu burung pada manusia, hewan, maupun lingkungan. 

 

WHO/Resty Armis
Selama kegiatan surveilans, petugas kesehatan hewan mengambil sampel usap dari ayam untuk tes flu burung.
© Credits

Sampel usap

Selama kegiatan surveilans, petugas kesehatan hewan mengambil sampel usap dari ayam untuk tes flu burung. 

 

WHO/Resty Armis
Tim mengambil sampel usap dari berbagai jenis unggas – ayam pedaging, ayam petelur, ayam kampung, dan bebek – untuk lebih memahami penyebaran virus ini pada spesies-spesies yang umum diperjualbelikan di pasar tradisional.
© Credits

Aneka jenis unggas

Tim mengambil sampel usap dari berbagai jenis unggas – ayam pedaging, ayam petelur, ayam kampung, dan bebek – untuk lebih memahami penyebaran virus ini pada spesies-spesies yang umum diperjualbelikan di pasar tradisional. 

 

WHO/Resty Armis
Novi Sulistyaningrum dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan Salatiga mewawancarai seorang penjual unggas, sementara koleganya Arif Nugroho mengambil sampel usap permukaan
© Credits

Kesehatan lingkungan

Novi Sulistyaningrum dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan Salatiga mewawancarai seorang penjual unggas, sementara koleganya Arif Nugroho mengambil sampel usap permukaan untuk menilai risiko kontaminasi di area-area kontak tinggi di pasar tersebut. 

 

WHO/Resty Armis
Selama surveilans ini, tim-tim mengambil sampel dari orang, hewan, dan juga lingkungan – yang masing-masing menjadi poin data penting untuk deteksi dini flu burung.
© Credits

Poin data penting

Selama surveilans ini, tim-tim mengambil sampel dari orang, hewan, dan juga lingkungan – yang masing-masing menjadi poin data penting untuk deteksi dini flu burung. Hasil pemeriksaan ini akan memandu respons setempat, mengarahkan kebijakan, dan memperkuat kontribusi Indonesia dalam kesiapan menghadapi pandemi. 

/