Benih-benih perubahan

31 July 2023

Tuhar, seorang petani berusia 55 tahun dari Jawa Tengah, memiliki perjalanan menarik di bisnis pertanian selama 23 tahun terakhir. Pada tahun 2000, ia mengambil keputusan besar untuk beralih dari budidaya tembakau menjadi tanaman pangan dan kopi. Perubahan ini mencerminkan perubahan sudut pandang dan praktik dalam pertanian di wilayahnya. 

Budidaya tembakau memiliki peran penting dalam sejarah budaya dan agraria di daerah tersebut. Namun, harga tembakau yang tidak menguntungkan dan dampak merugikan terhadap lingkungan membuat beberapa petani beralih ke tanaman lain. Tuhar, yang dulunya seorang petani tembakau aktif dan pernah menjabat sebagai ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) di Kecamatan Kledung, Temanggung, adalah salah satu petani tembakau yang beralih ke pertanian hortikultura. Selama perjalanan 23 tahunnya, Tuhar terus beradaptasi dengan tantangan dan terus mengasah keahliannya di bidang pertanian. Keputusannya untuk beralih dari tembakau ke pertanian hortikultura menunjukkan keberanian dan keinginan untuk menciptakan pendekatan pertanian yang berkelanjutan dan beragam. Ia berhasil menciptakan sumber pendapatan yang lebih baik dengan memilih untuk #TanamMakananBukanTembakau. 

Foto dan tulisan oleh Fieni Aprilia, WHO Indonesia Digital Communication Officer 

WHO/Fieni Aprilia
Pada tahun 2000, Tuhar memutuskan untuk beralih menanam kopi setelah bertahun-tahun menjadi petani tembakau. Selama 23 tahun terakhir, ia mengelola kebun seluas satu hektar dengan beragam tanaman, termasuk kopi, cabai, dan kubis.
© Credits

Dari tembakau ke pangan

Tuhar, seorang petani berusia 55 tahun dari Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia, sempat lama menjadi petani tembakau. Pada tahun 2000, Tuhar memutuskan untuk beralih menanam kopi setelah bertahun-tahun menjadi petani tembakau. Selama 23 tahun terakhir, ia mengelola kebun seluas satu hektar dengan beragam tanaman, termasuk kopi, cabai, dan kubis. 

 

WHO/Fieni Aprilia
Tuhar menunjukkan foto tanaman tembakau dewasa di kebunnya sebelum ia beralih ke penanaman kopi dan tanaman lainnya.
© Credits

Menggeser fokus

Tuhar menunjukkan foto tanaman tembakau dewasa di kebunnya sebelum ia beralih ke penanaman kopi dan tanaman lainnya. 

Tuhar dan para petani lain di Temanggung telah melihat langsung sisi negatif dari budidaya tembakau. Mereka memutuskan untuk mengubah fokus karena mereka yakin bahwa pemasaran dan pengelolaan tembakau tidak menguntungkan dan tidak sehat. 

WHO/Fieni Aprilia
Tuhar melihat tanaman sayuran yang ditanam di sebelah tanaman kopi miliknya.
© Credits

Praktik tidak sehat di industri tembakau

Tuhar melihat tanaman sayuran yang ditanam di sebelah tanaman kopi miliknya. 

"Dalam empat tahun terakhir, segi pemasaran tembakau menjadi tidak sehat. Itulah mengapa saya mendorong [para petani lain] untuk menanam tanaman lain." 

Salah satu masalah utama yang dihadapi Tuhar dan komunitas petani di daerahnya adalah praktik-praktik tidak sehat di pasar tembakau. Banyak tengkulak yang memiliki sedikit pengetahuan tentang tembakau tetapi tetap memiliki izin untuk menjualnya. Ketidakseimbangan ini dalam pasar berdampak negatif pada petani . 

WHO/Fieni Aprilia
Tanaman kembang kol yang ditanam di kebun milik Tuhar di Temanggung.
© Credits

Menyerukan ketahanan pangan

Tanaman kembang kol yang ditanam di kebun milik Tuhar di Temanggung. 

Tuhar menekankan pentingnya memperkuat ketahanan pangan melalui penanaman berbagai tanaman seperti cabai, daun bawang, kembang kol, dan kopi. Dengan berfokus pada tanaman-tanaman tersebut, para petani dapat menciptakan sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan. 

 

WHO/Fieni Aprilia
Tuhar di tengah-tengah tanaman cabai di Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia.
© Credits

Mendukung popularitas tanaman pangan

Tuhar di tengah-tengah tanaman cabai di Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia. 

"Dulu, terutama pada tahun 1970-an dan 1980-an, penjualan tembakau dapat diandalkan. Artinya, kami bergantung pada budidaya tembakau. Namun, kami juga bertanya-tanya apakah harga tinggi ini akan bertahan selamanya. Tahun demi tahun, kami menyaksikan penurunan penjualan tembakau. Akibatnya, masyarakat mulai membuka pikiran dan mempertimbangkan beralih dari menanam tembakau. Sebagai gantinya, tanaman seperti cabai dan kopi semakin populer." 

 

WHO/Fieni Aprilia
Tuhar memeriksa tanaman tahunannya di Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia.
© Credits

Mitigasi krisis iklim

Tuhar memeriksa tanaman tahunannya di Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia. 

Tanaman tahunan memiliki peran penting dalam mengatasi dampak krisis iklim. Sistem akar mereka yang luas membantu mencegah erosi tanah dan menahan air, sehingga mengurangi risiko banjir dan meningkatkan ketersediaan air selama musim kemarau. 

 

WHO/Fieni Aprilia
Yamidi dan Tuhar, mantan petani tembakau di Temanggung yang memulai peralihan dari pertanian tembakau ke budidaya tanaman pangan.
© Credits

Makanan untuk perubahan

Yamidi dan Tuhar, mantan petani tembakau di Temanggung yang memulai peralihan dari pertanian tembakau ke budidaya tanaman pangan. 

 Transisi ini tidak hanya membawa diversifikasi ekonomi tetapi juga memberikan harapan bagi komunitas petani. Perubahan seperti ini tidak hanya menjamin stabilitas ekonomi mereka tetapi juga berkontribusi pada tujuan lebih besar dalam membangun sektor pertanian yang lebih berkelanjutan. 

 

WHO/Fieni Aprilia
Cabai dalam proses pengeringan di bawah sinar matahari di atap rumah Tuhar.
© Credits

Diversifikasi pendapatan, mendorong ketahanan pangan

Cabai dalam proses pengeringan di bawah sinar matahari di atap rumah Tuhar. 

Perubahan dari budidaya tembakau menjadi pertanian pangan telah memungkinkan para petani di komunitas Tuhar untuk mendiversifikasi sumber pendapatan mereka, meningkatkan ketahanan pangan, dan berkontribusi pada ekonomi lokal. 

 

WHO/Fieni Aprilia
Tuhar berpose di depan pintu masuk rumahnya yang juga berfungsi sebagai kedai kopi di Temanggung, Jawa Tengah. 
© Credits

Menanam pangan untuk keberlanjutan

Tuhar berpose di depan pintu masuk rumahnya yang juga berfungsi sebagai kedai kopi di Temanggung, Jawa Tengah. 

Tuhar dan petani lainnya meningkatkan prospek ekonomi mereka serta berkontribusi pada pertanian berkelanjutan dengan memilih menanam makanan dan bukan tembakau. 

 

WHO/Fieni Aprilia
Tanaman pangan di kaki Gunung Sumbing, Jawa Tengah.
© Credits

Tanam Makanan, Bukan Tembakau

Tanaman pangan di kaki Gunung Sumbing, Jawa Tengah. 

Dengan meninggalkan ketergantungan pada satu jenis tanaman, Tuhar dan para petani lainnya memulai perjalanan yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka, tetapi juga mengutamakan kesehatan  masyarakat dan lingkungan. 

/