World Health Organization (WHO) menerbitkan laporan baru berjudul “Report of existing technologies used to screen and detect substandard and falsified medical products”, yang menyoroti kemajuan dan juga kesenjangan yang masih ada dalam penggunaan teknologi deteksi produk medis tidak memenuhi standar dan palsu untuk melindungi kualitas produk medis.
Produk medis tidak memenuhi standar dan palsu merupakan ancaman serius terhadap kesehatan global. Produk-produk ini membahayakan pasien, menurunkan efektivitas pengobatan, dan mengikis kepercayaan masyarakat pada sistem kesehatan. WHO memperkirakan bahwa di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, 1 dari 10 produk medis tidak memenuhi standar kualitas, sehingga turut menimbulkan penyakit dan kematian yang dapat dicegah, dan kerugian miliaran dolar dalam bentuk penurunan produktivitas dan biaya layanan kesehatan.
Laporan ini memetakan peningkatan penggunaan teknologi-teknologi skrining dan deteksi – termasuk spektrometri dan kromatografi jinjing – yang memungkinkan verifikasi produk dilakukan dengan lebih cepat dan efektif biaya. Namun, penggunaan tersebut masih belum merata. Banyak negara menghadapi tantangan terkait kerangka hukum, pembiayaan, dan kapasitas teknis. Di sejumlah tempat, pengujian produk medis bersifat reaktif, dilakukan setelah adanya pemberitahuan atau kejadian tidak diinginkan, bukan sebagai surveilans rutin.
Indonesia terus memperkuat pengawasan regulatori, melanjutkan tercapainya maturitas level 3 WHO oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) – otoritas regulator nasional Indonesia – pada 2018 dan sejalan dengan Rencana Strategis BPOM 2020–2024 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Namun, pentingnya kewaspadaan yang berkelanjutan kembali ditekankan pada tahun 2022, ketika sirup obat batuk yang terkontaminasi dikaitkan dengan penyakit dan kematian anak-anak di Indonesia. Insiden ini menyoroti kesenjangan-kesenjangan kritis dalam upaya pencegahan, deteksi, dan respons, serta menekankan tindakan berkelanjutan perlu segera diambil.
Publikasi ini menyerukan perlunya investasi yang berkelanjutan untuk teknologi, pengembangan kapasitas, dan kebijakan untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, melindungi kesehatan masyarakat, dan mempercepat kemajuan di tingkat nasional dan global. WHO terus berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam memperkuat penjaminan mutu produk medis dan menuju cakupan kesehatan semesta.
Laporan dapat diunduh di sini: Report of existing technologies used to screen and detect substandard and falsified medical products