Kajian Baru WHO tentang Pembangunan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Aman, Tahan Iklim, dan Ramah Lingkungan

10 April 2025
Highlights

World Health Organization (WHO) meluncurkan publikasi “Safe, climate-resilient and environmentally sustainable health care facilities”, tentang pembangunan fasilitas pelayanan kesehatan yang aman, tahan iklim, dan ramah lingkungan – yang merupakan langkah penting dalam penguatan sistem kesehatan di seluruh dunia. 

Di dunia, kenaikan suhu, cuaca ekstrem, dan pergeseran pola penyakit menjadi beban berat bagi sistem kesehatan dan berdampak pada kesehatan populasi-populasi rentan. Antara tahun 2030 dan 2050, perubahan iklim diperkirakan akan menyebabkan 250.000 kematian per tahun akibat malnutrisi, diare, dan tekanan panas (heat stress), belum termasuk konsekuensi lain. 

Indonesia menghadapi risiko yang tinggi akibat kondisi geografi, kepadatan penduduk, dan tantangan-tantangan kesehatan yang ada. Hal ini diperhitungkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 dan Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API), yang mengintegrasikan ketahanan iklim ke dalam kebijakan-kebijakan kesehatan nasional. 

Hingga saat ini, kegiatan-kegiatan yang telah dijalankan meliputi penambahan instalasi pembangkit listrik tenaga surya di pusat-pusat kesehatan yang tidak tercakup jaringan listrik dan pemberlakuan peraturan limbah medis yang lebih kuat. Pada 2024, platform digital SATUSEHAT mengintegrasikan indikator kesehatan lingkungan ke dalam pemantauan rutin. Indonesia terus bekerja dengan WHO, Global Green and Healthy Hospitals Network, dan mitra-mtira lain untuk menjalankan strategi adaptasi iklim lokal, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 3 tentang kesehatan dan 13 tentang aksi iklim. 

Publikasi baru WHO ini – yang ditujukan bagi pembuat kebijakan dan pengelola fasilitas pelayanan kesehatan – menjabarkan prinsip-prinsip utama, definisi-definisi, dan langkah-langkah praktis untuk membangun sistem kesehatan tahan iklim, sebagai pelengkap bagi kegiatan yang sudah berjalan. Publikasi ini memberikan panduan esensial tentang integrasi keberlanjutan lingkungan ke dalam infrastruktur kesehatan, penggunaan energi, dan pengelolaan limbah. Lebih lanjut, studi-studi kasus dari berbagai kawasan dan negara di seluruh dunia disoroti. 

Bagi Indonesia, panduan ini dapat membantu penguatan ketahanan sistem kesehatan terhadap perubahan iklim, penurunan emisi dan degradasi lingkungan, serta pencapaian cakupan kesehatan semesta dan target-target TPB. 

Unduh “Safe, climate-resilient and environmentally sustainable health care facilities” di sini: Safe, climate-resilient and environmentally sustainable health care facilities: an overview