Tanya-Jawab tentang Mpox
Mpox (Monkeypox)
Mpox (monkeypox atau cacar monyet) merupakan penyakit yang disebabkan virus cacar monyet. Infeksi virus ini dapat menyebar dari orang ke orang, umumnya melalui kontak erat, dan terkadang dari lingkungan ke orang melalui benda dan permukaan yang sebelumnya bersentuhan dengan orang yang terinfeksi mpox. Di tempat-tempat di mana virus cacar monyet hidup di antara hewan liar, penyakit ini juga dapat ditularkan dari hewan yang terinfeksi ke orang yang bersentuhan dengan hewan tersebut.
Berdasarkan hasil serangkaian konsultasi dengan pakar-pakar global, WHO mulai menggunakan istilah baru “mpox” sebagai padanan untuk monkeypox atau cacar monyet. Latar belakang keputusan ini dapat dilihat di sini.
Mpox dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala. Meskipun sebagian orang mengalami lebih ringan, orang-orang lain mengalami penyakit yang lebih serius dan perlu dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan. Gejala-gejala umum mpox meliputi ruam yang dapat terjadi selama 2–4 minggu. Ruam ini dapat didahului atau diikuti dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, keletihan, dan pembengkakan kelenjar getah bening (limfa). Ruam tampak seperti lepuhan atau luka, dan dapat muncul pada wajah, telapak tangan, telapak kaki, selangkangan, daerah kelamin dan/atau anus. Luka-luka ini juga dapat muncul pada mulut, kerongkongan, anus, rektum, atau vagina, atau pada mata. Jumlah luka dapat berkisar dari satu hingga beberapa ribu luka. Sebagian orang mengalami peradangan di dalam rektum (proktitis) yang dapat menimbulkan rasa sakit yang berat, serta peradangan di alat kelamin yang dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil.
Pada sebagian besar kasus, gejala-gejala mpox sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu, dengan perawatan pendukung seperti pengobatan untuk rasa sakit atau demam. Namun, sebagian orang dapat mengalami penyakit yang berat atau yang menyebabkan komplikasi dan bahkan kematian. Bayi baru lahir, anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan gangguan imun seperti penyakit HIV stadium lanjut dapat lebih berisiko mengalami penyakit mpox serius dan kematian.
Penyakit berat akibat mpox dapat menimbulkan luka yang lebih besar dan tersebar (khususnya di mulut, mata, dan alat kelamin), infeksi bakteri sekunder pada kulit atau darah, dan infeksi paru-paru. Komplikasi dapat berupa infeksi bakteri berat dari luka kulit; radang otak (ensefalitis), radang otot jantung (miokarditis), atau radang paru-paru (pneumonia) akibat mpox; dan gangguan pada mata. Orang dengan mpox berat mungkin perlu mendapat perawatan rumah sakit, perawatan pendukung, dan obat antivirus untuk menurunkan keparahan luka dan mempercepat pemulihan.
Menurut data yang tersedia, 0,1% hingga 10% orang dengan mpox meninggal. Penting dicatat bahwa angka kematian dapat bervariasi berdasarkan tempat, akibat sejumlah faktor seperti akses pelayanan kesehatan dan kondisi gangguan kekebalan (imunosupresi) penyerta, termasuk HIV yang belum terdeteksi atau penyakit HIV stadium lanjut.
Dari orang ke orang:
Mpox menyebar dari orang ke orang terutama melalui kontak erat dengan orang yang mengalami penyakit ini. Kontak erat dapat terjadi dengan adanya kontak kulit dengan kulit (seperti sentuhan atau hubungan seks) dan mulut dengan mulut, atau kontak mulut dengan kulit (seperti ciuman), dan juga dapat meliputi kontak tatap muka dengan orang yang mengalami mpox (seperti berbicara dengan atau bernapas dekat satu sama lain, yang dapat menghasilkan partikel saluran pernapasan infeksius). Selama wabah global yang dimulai pada 2022, virus ini menyebar terutama melalui kontak seksual. Cara-cara penyebaran mpox selama wabah di berbagai tempat dan kondisi perlu diteliti lebih lanjut.
Orang yang mengalami mpox dianggap dapat menyebarkan infeksi, hingga semua lukanya telah menutup, kerak luka (koreng) sudah terkelupas, dan lapisan baru kulit sudah terbentuk di bawah kerak, serta semua luka pada mata dan di dalam tubuh (di dalam rongga mulut, kerongkongan, mata, vagina, dan anus) telah sembuh, yang umumnya terjadi dalam dua hingga empat minggu.
Virus dapat tetap menempel pada pakaian, seprai, handuk, barang, alat elektronik, dan permukaan benda yang pernah disentuh oleh orang dengan mpox. Orang lain yang menyentuh benda-benda ini dapat terinfeksi, terutama jika orang tersebut memiliki luka sayatan atau lecet, atau menyentuh mata, hidung, mulut, atau membran mukosa lain tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Membersihkan dan mendisinfeksi permukaan benda/barang dan membersihkan tangan setelah menyentuh permukaan benda/barang yang mungkin terkontaminasi dapat membantu mencegah jenis penyebaran ini.
Virus juga dapat ditularkan selama masa kehamilan ke janin, selama atau setelah persalinan melalui kontak kulit dengan kulit, atau dari orang tua yang mengalami mpox ke bayi atau anak melalui kontak erat.
Meskipun terdapat laporan penularan mpox dari orang yang asimtomatik (tidak menunjukkan gejala), informasi tentang kemungkinan penyebaran virus ini dari seseorang yang terinfeksi tetapi belum mengalami gejala atau yang luka-lukanya sudah sembuh masih terbatas. Meskipun virus ini telah ditemui pada air mani, kita belum mengetahui sejauh mana infeksi dapat menyebar melalui air mani, cairan vagina, air ketuban, air susu ibu (ASI), atau darah.
Dari hewan ke manusia:
Orang yang berkontak fisik dengan hewan pembawa virus ini, seperti jenis-jenis monyet atau hewan pengerat darat (seperti tupai) juga dapat mengalami mpox. Kontak fisik dengan hewan atau daging dapat terjadi melalui gigitan atau cakaran, atau dalam kegiatan seperti berburu, menguliti, menjebak, atau mempersiapkan makanan. Paparan terhadap virus juga dapat terjadi dengan makan daging terkontaminasi yang tidak dimasak hingga matang.
Risiko terinfeksi mpox dari hewan dapat diturunkan dengan cara menghindari kontak tanpa alat pelindung dengan hewan liar, khususnya yang sedang sakit atau sudah mati (termasuk daging dan darahnya). Di negara-negara di mana virus beredar pada hewan, setiap makanan yang mengandung bagian tubuh atau daging hewan perlu dimasak hingga matang sebelum dimakan.
Dari manusia ke hewan:
Terdapat sejumlah kecil laporan tentang ditemukannya virus ini pada anjing peliharaan. Namun, apakah keberadaan virus ini memang merupakan infeksi atau terkait kontaminasi pada permukaan tubuh hewan peliharaan belum dipastikan.
Karena ada banyak spesies hewan yang peka terhadap virus ini, terdapat kemungkinan virus ini menyebar dari manusia ke hewan di berbagai tempat. Orang-orang yang terkonfirmasi atau diduga terinfeksi mpox sebaiknya menghindari kontak fisik erat dengan hewan, termasuk hewan peliharaan (seperti kucing, anjing, hamster, dan gerbil), hewan ternak, dan hewan liar.
Anjuran lebih terperinci untuk pemilik hewan peliharaan dan orang yang bekerja berdekatan dengan hewan dapat dilihat di dokumen WOAH risk guidance on reducing spillback of monkeypox virus.
WHO terus bekerja dengan para mitra One Health dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) serta Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (WOAH) untuk mempelajari lebih dalam populasi hewan pembawa alami virus ini dan membantu negara-negara menurunkan risiko penyebaran mpox dari maupun ke hewan.
WHO continues to work with its One Health partners the Food and Agriculture Organization (FAO) and the World Organisation for Animal Health (WOAH) to learn more about the natural reservoir of the virus and help countries to reduce the risk of mpox transmission from or to animals.
Orang yang berkontak erat dengan seseorang yang terkena mpox berisiko mengalami infeksi. Kontak erat dapat terjadi dengan adanya kontak kulit dengan kulit (seperti sentuhan atau hubungan seks) dan mulut dengan mulut, atau kontak mulut dengan kulit (seperti ciuman), dan juga dapat meliputi kontak tatap muka dengan orang yang mengalami mpox (seperti berbicara dengan atau bernapas dekat satu sama lain, yang dapat menghasilkan partikel saluran pernapasan infeksius). Orang yang bersentuhan dengan pakaian, seprai, handuk, barang, alat elektronik, dan permukaan benda lain yang pernah disentuh oleh orang dengan mpox juga berisiko.
Setiap orang yang tinggal bersama seseorang yang mengalami mpox perlu mengambil langkah-langkah untuk menurunkan risiko terinfeksi. Orang yang didiagnosis mengalami mpox perlu diperiksa oleh tenaga kesehatan untuk menentukan apakah mereka sudah cukup sehat untuk dirawat di rumah dan apakah isolasi dapat dilakukan dengan aman di rumah.
Tenaga kesehatan perlu mematuhi langkah-langkah pencegahan dan pengendalian infeksi untuk melindungi diri mereka saat merawat pasien mpox (dengan cara memakai alat perlindungan diri yang sesuai dan mengikuti protokol pengambilan usap pada luka untuk tes diagnosis dan penanganan benda tajam seperti jarum).
Risiko mpox tidak terbatas hanya pada orang-orang yang aktif secara seksual atau gay, biseksual, dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki. Setiap orang yang berkontak erat dengan seseorang yang memiliki gejala menghadapi risiko, dan setiap orang yang memiliki lebih dari satu pasangan seks juga berisiko.
Sebagian besar kasus yang dilaporkan selama wabah multi-negara pada 2022–2023 diidentifikasi pada laki-laki gay, biseksual, dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki. Karena di banyak negara virus ini menyebar dari orang ke orang di dalam lingkaran seksual ini, laki-laki gay, biseksual, dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki lebih berisiko terpapar jika berhubungan seks atau melakukan bentuk kontak erat lain dengan seseorang yang dapat menyebarkan infeksi. Menggandeng komunitas-komunitas laki-laki gay, biseksual, dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki untuk meningkatkan kesadaran harus dilakukan untuk melindungi orang-orang paling rentan. Jika Anda adalah seorang laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki lain, pahami risiko yang Anda hadapi dan bertindaklah untuk melindungi diri dan orang lain. Setiap orang yang mengalami gejala yang menyerupai gejala mpox perlu segera meminta anjuran tenaga kesehatan untuk dites dan dirawat.
Pekerja seks dan pelanggannya juga menghadapi risiko. Menggandeng organisasi-organisasi dan jaringan-jaringan pekerja seks untuk meningkatkan kesadaran dan melindungi pekerja-pekerja paling berisiko harus untuk menghentikan wabah mpox. Anjuran kesehatan masyarakat untuk pekerja seks dapat dilihat di sini. Anjuran untuk pengelola tempat kegiatan kerja seks dapat dilihat di sini.
Untuk melindungi diri dan orang lain dari mpox, pahami tanda dan gejala mpox, cara-cara virus mpox menyebar, apa yang harus dilakukan saat sakit, dan risiko di area dan komunitas Anda. Jika virus ini menyebar di area Anda atau di komunitas Anda, komunikasi secara terbuka kepada orang-orang yang berkontak erat dengan Anda gejala-gejala yang Anda atau mereka mungkin alami. Hindari kontak erat dengan siapa pun yang mengalami mpox, termasuk kontak seksual. Sering bersihkan tangan dengan sabun dan air atau pembersih tangan dari alkohol.
Jika Anda merasa Anda mengalami mpox, Anda dapat melindungi orang lain dengan cara meminta pertolongan medis dan mengisolasi diri dari orang lain sampai Anda diperiksa dan dites. Jika Anda terkena mpox, Anda perlu mengisolasi diri dari orang lain hingga semua luka Anda telah menutup, kerak luka (koreng) sudah terkelupas, dan lapisan baru kulit sudah terbentuk di bawah kerak. Dengan demikian, Anda tidak menyebarkan virus ini ke orang lain. Patuhi instruksi dinas kesehatan setempat tentang isolasi di rumah atau di fasilitas pelayanan kesehatan. Jika Anda melakukan hubungan seks, gunakan kondom selama 12 minggu (sekitar tiga bulan) setelah Anda sembuh sebagai langkah pencegahan.
Di negara-negara di mana beberapa jenis hewan diketahui membawa virus cacar monyet (beberapa negara di Afrika timur, tengah, dan barat), lindungilah diri Anda dengan menghindari kontak tanpa alat pelindung dengan hewan liar, khususnya yang sedang sakit atau sudah mati (termasuk daging dan darahnya). Setiap makanan yang mengandung bagian tubuh atau daging hewan perlu dimasak hingga matang sebelum dimakan.
Mpox dapat menyebar melalui kontak erat apa pun, termasuk ciuman, sentuhan, dan hubungan seks oral maupun penetrasi vagina atau anal dengan orang yang dapat menyebarkan infeksi. Orang yang berhubungan seks dengan lebih dari satu pasangan atau dengan pasangan baru menghadapi risiko terbesar.
Setiap orang mengalami ruam atau luka baru atau tidak biasa sebaiknya menghindari hubungan seks atau kontak erat lain dengan orang lain sebelum dites untuk infeksi menular seksual (IMS) dan mpox. Perlu diingat bahwa ruam juga dapat terjadi di bagian-bagian tubuh yang sulit dilihat, seperti rongga mulut, kerongkongan, mulut, kerongkongan, alat kelamin, vagina, dan anus/area anus.
Jika penyebaran mpox di komunitas atau area Anda terjadi melalui seks, pertimbangkan langkah-langkah penurunan risiko berikut hingga wabah terkendali dengan cara:
- berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan tentang gejala dan risiko mpox;
- bertukar informasi kontak dengan pasangan seksual sehingga dapat saling memberi tahu jika mengalami gejala;
- berhenti berhubungan seks untuk sementara waktu;
- mengurangi jumlah pasangan seksual baru, pasangan seksual sementara, atau pasangan seksual yang tidak dikenal;
- menggunakan kondom secara konsisten;
- menghindari hubungan seks kelompok;
- menghindari tempat kegiatan kerja seks (seperti bar, sauna, tempat remang-remang, tempat lokalisasi, atau tempat apa pun di mana terjadi transaksi uang untuk mendapatkan seks);
- menggunakan alkohol atau narkoba dalam konteks seks (termasuk berhubungan seks di bawah pengaruh obat-obatan, atau chemsex); dan
- di mana dan saat tersedia, menerima vaksin.
Meskipun virus cacar monyet pernah ditemukan pada air mani, saat ini belum diketahui apakah mpox dapat menyebar melalui air mani atau cairan vagina. Menggunakan kondom tidak secara penuh melindungi Anda dari mpox, tetapi dapat mengurangi risiko atau paparan Anda dan akan membantu melindungi diri Anda dan orang lain dari HIV dan berbagai IMS lain. Orang dengan mpox dianjurkan menggunakan kondom selama 12 minggu setelah sembuh.
Informasi lebih lanjut tentang risiko mpox dan seks dapat dilihat di dokumen anjuran kesehatan masyarakat terkait mpox untuk laki-laki gay, biseksual, dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki; anjuran kesehatan masyarakat terkait mpox untuk pekerja seks; dan anjuran kesehatan masyarakat terkait mpox dan tempat dan acara kerja seks.
Jika Anda mengalami mpox, tenaga kesehatan Anda akan menganjurkan tindakan selama masa pemulihan. Ikuti anjuran nasional terkait apakah Anda perlu menjalani masa pemulihan di rumah atau sambil dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan.
Sementara itu, hindari berkontak erat dengan orang lain sebelum luka-luka Anda telah pulih sepenuhnya.
Jika Anda dianjurkan untuk mengisolasi diri di rumah, lindungi orang-orang serumah semaksimal mungkin dengan cara:
- meminta teman dan anggota keluarga untuk membantu mengantarkan barang-barang yang Anda perlukan;
- mengisolasi diri di ruangan terpisah;
- menggunakan kamar mandi terpisah, atau membersihkan setiap permukaan yang Anda sentuh setiap kali menggunakan kamar mandi;
- sering membersihkan dan mendisinfeksi permukaan-permukaan benda yang sering disentuh dengan sabun dan air atau disinfektan rumah tangga;
- menghindari menyapu atau menggunakan penyedot debu (dapat menyebarkan partikel-partikel virus dan menyebabkan orang lain terinfeksi);
- menggunakan alat makan, barang, dan alat elektronik terpisah atau membersihkannya dengan sabun dan air atau disinfektan sebelum peralatan tersebut digunakan oleh orang lain;
- tidak bergantian menggunakan handuk, seprai, atau pakaian dengan orang lain;
- mencuci pakaian sendiri (angkat seprai, pakaian, dan handuk dengan hati-hati tanpa mengguncangkannya, masukkan ke dalam kantong plastik sebelum membawanya ke mesin cuci, dan cuci dengan air panas di atas 60 derajat Celsius);
- membuka jendela untuk ventilasi; dan
- mendorong semua orang serumah untuk membersihkan tangan secara berkala dengan sabun dan air atau pembersih tangan beralkohol.
Jika Anda terpaksa berada di ruangan yang sama dengan orang lain atau berkontak erat dengan orang lain saat menjalani isolasi di rumah, upayakan semaksimal mungkin membatasi risiko orang lain dengan cara:
- tidak saling menyentuh;
- sering membersihkan tangan dengan sabun dan air atau pembersih tangan beralkohol;
- menutupi ruam Anda dengan kain atau perban (hingga Anda dapat mengisolasi diri lagi, karena ruam paling dapat sembuh dalam kondisi terbuka);
- membuka jendela di seluruh rumah;
- memastikan diri Anda dan setiap orang di ruangan yang sama memakai masker medis yang pas; dan
- menjaga jarak setidaknya sejauh 1 meter dari orang lain.
Jika Anda tidak dapat mencuci pakaian Anda sendiri dan perlu pertolongan orang lain, orang lain sebaiknya memakai masker medis yang pas, mengenakan sarung tangan sekali pakai, dan menjalankan langkah-langkah kewaspadaan dalam mencuci pakaian yang disebutkan di atas.
Perawatan yang dibutuhkan seseorang bergantung pada gejalanya dan risikonya mengalami penyakit yang lebih berat. Orang dengan mpox sebaiknya mengikuti anjuran tenaga kesehatan mereka. Gejala umumnya terjadi selama dua hingga empat minggu dan biasanya sembuh tanpa diobati atau dengan perawatan pendukung seperti pengobatan untuk rasa sakit atau demam (misalnya dengan obat pereda nyeri dan demam).
Setiap orang dengan mpox yang menjalani masa pemulihan di rumah perlu minum air yang cukup, mendapat asupan makanan yang sehat, dan tidur yang cukup. Orang yang menjalani isolasi mandiri perlu menjaga kesehatan mental dengan cara melakukan hal-hal yang menenangkan dan menyenangkan, tetap berkomunikasi dengan orang-orang terkasih dengan teknologi, berolahraga jika merasa cukup sehat dan jika memungkinkan selama masa isolasi, dan meminta dukungan kesehatan mental jika perlu.
Orang dengan mpox sebaiknya tidak menggaruk kulit mereka dan merawat ruam mereka dengan cara membersihkan tangan sebelum dan sesudah menyentuh luka dan memastikan kulit kering dan terbuka (kecuali jika terpaksa berada di ruangan yang sama dengan orang lain, yang mengharuskan mereka menutup luka dengan kain atau perban hingga dapat mengisolasi diri lagi). Ruam dapat dibersihkan dengan air steril atau antiseptik. Kumur dengan air garam dapat dilakukan untuk luka di mulut, dan berendam air hangat yang dicampur soda kue dan garam Epsom dapat meringankan ketidaknyamanan luka pada tubuh. Obat parasetamol dapat digunakan untuk mengelola rasa nyeri akibat lesi, jika diperlukan. Jika dibutuhkan obat rasa nyeri yang lebih kuat, minta petunjuk dari tenaga kesehatan.
Infografik ini memberikan kiat-kiat berguna tentang pemulihan dari mpox di rumah.
Jika terdapat stigma atau diskriminasi terkait suatu kondisi medis, orang mungkin akan menunda mencari pertolongan, kualitas pelayanan kesehatan dapat menurun, dan akses orang-orang paling rentan pada layanan kesehatan dapat terhambat.
Stigma dan diskriminasi terkait mpox dapat dicegah atau dikurangi dengan strategi-strategi untuk memberikan perawatan yang bebas dari stigma, menggunakan bahasa yang tidak bermuatan stigma, mendukung orang dalam mencari layanan kesehatan, dan menciptakan lingkungan pendukung di mana mutu terbaik pelayanan dapat diberikan.
Panduan ini membahas cara penanganan stigma dan diskriminasi terkait mpox.
Anak-anak dapat terkena mpox jika berkontak erat dengan orang yang bergejala. Anak-anak dapat terpapar pada virus di rumah dari saudara, orang tua, pengasuh, atau anggota keluarga lain melalui kontak erat. Di beberapa tempat di Afrika, anak-anak dan remaja dapat terpapar saat berburu atau menjebak hewan atau mengonsumsi daging yang tidak cukup matang. Remaja yang melakukan kegiatan seksual dengan orang yang mengalami mpox juga dapat terpapar. Ruam mpox dapat menyerupai penyakit lain pada anak-anak, seperti cacar air dan infeksi virus lainnya. Jika anak yang Anda asuh memiliki gejala yang menyerupai gejala mpox, minta pertolongan dari tenaga kesehatan. Mereka akan membantu anak Anda menjalani tes dan mengakses perawatan yang dibutuhkan.
Anak-anak dapat menghadapi risiko mpox yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. Anak-anak perlu dipantau dengan hati-hati sampai mereka sembuh, untuk berjaga-jaga jika mereka membutuhkan perawatan tambahan. Tenaga kesehatan yang merawat anak ini dapat menganjurkan agar anak tersebut dirawat inap. Jika demikian, salah satu orang tua atau pengasuh yang dalam kondisi sehat dan berisiko rendah terhadap mpox dapat menemani mereka.
Jika Anda diketahui atau diduga terkena mpox dan sedang menyusui, minta anjuran dari tenaga kesehatan Anda. Tenaga kesehatan akan mengkaji risiko penularan mpox serta risiko pada bayi Anda jika tidak disusui. Jika Anda dapat tetap menyusui dan berkontak erat, tenaga kesehatan akan memberikan petunjuk untuk mengurangi risiko melalui langkah-langkah lain seperti menutupi luka. Risiko infeksi perlu dipertimbangkan teliti bersama dengan kemungkinan kesulitan dan gangguan yang timbul dari terhentinya menyusui dan kontak erat antara orang tua dan anak. Belum diketahui apakah virus cacar monyet dapat menular dari orang tua ke anak melalui air susu ibu (ASI). Hal ini masih perlu dipelajari lebih lanjut.
Penelitian bertahun-tahun tentang obat untuk penyakit cacar memungkinkan pengembangan produk-produk yang juga dapat digunakan untuk mengobati mpox. Sebagai contoh, obat antivirus untuk cacar (tecovirimat) disetujui pada Januari 2022 oleh European Medicines Agency (Badan Obat-Obatan Eropa) untuk pengobatan mpox dalam keadaan-keadaan khusus. Pengalaman penggunaan obat-obatan ini dalam situasi wabah mpox terus bertambah tetapi masih terbatas. Untuk itu, obat-obatan ini umumnya digunakan dalam kegiatan uji klinis atau protokol akses tambahan yang disertai pengumpulan informasi guna lebih memahami penggunaan paling efektif di masa mendatang.
Ya. Ada vaksin-vaksin yang direkomendasikan oleh WHO untuk digunakan terhadap mpox. Penelitian bertahun-tahun telah memungkinkan pengembangan vaksin-vaksin yang lebih baru dan lebih aman untuk penyakit cacar, yang telah dimusnahkan. Di berbagai negara, beberapa vaksin ini telah disetujui untuk digunakan terhadap mpox.
Saat ini, WHO merekomendasikan penggunaan vaksin MVA-BN atau vaksin LC16, atau vaksin ACAM2000 jika kedua vaksin-vaksin lain tidak tersedia.
Hanya orang-orang yang berisiko (misalnya, orang yang pernah berkontak erat dengan orang yang mengalami mpox, atau orang yang tergolong dalam kelompok berisiko tinggi terpapar mpox) yang sebaiknya dipertimbangkan untuk divaksinasi. Vaksinasi massal saat ini belum direkomendasikan. Pelaku perjalanan yang mungkin berisiko menurut penilaian risiko individu tenaga kesehatan dapat mempertimbangkan vaksinasi.
Jika Anda berisiko tinggi terpapar mpox karena sedang terjadinya wabah di komunitas Anda, bicarakan dengan tenaga kesehatan tentang vaksin-vaksin yang tersedia untuk Anda. WHO saat ini merekomendasikan vaksin untuk orang yang pernah berkontak erat dengan orang yang mengalami mpox, atau orang yang tergolong dalam kelompok berisiko tinggi terpapar mpox. Vaksin adalah satu dari serangkaian alat kita dalam melindungi komunitas terhadap mpox dan harus dibarengi dengan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial lain.
Vaksin mpox memberikan perlindungan pada tingkat tertentu terhadap infeksi dan penyakit berat. Setelah Anda divaksinasi, tetap upayakan tidak tertular maupun menyebarkan mpox. Kewaspadaan ini diperlukan karena pembentukan kekebalan memerlukan waktu beberapa minggu setelah vaksinasi dan karena beberapa orang mungkin tidak merespons vaksinasi. Bagi orang yang mengalami mpox setelah vaksinasi, vaksin tetap melindungi terhadap penyakit berat dan kebutuhan akan rawat inap. Hasil dari penelitian efektivitas vaksin mengindikasikan bahwa vaksinasi memberikan tingkat perlindungan yang baik terhadap mpox. Penelitian lebih lanjut tentang penggunaan vaksin untuk mpox akan memberikan informasi lebih lanjut tentang efektivitas vaksin-vaksin ini di berbagai tempat.
Orang dengan gangguan imun lebih berisiko mengalami penyakit berat atau kematian akibat mpox. Penyakit mpox berat dapat berupa luka yang lebih besar dan tersebar (terutama di mulut, mata, dan alat kelamin), kondisi-kondisi seperti radang otot jantung, otak, atau organ lain, atau infeksi bakteri lain di kulit atau infeksi darah dan paru-paru pada saat bersamaan.
Orang dengan penyakit HIV stadium lanjut (tanda dan gejala lanjutan, jumlah sel CD4 yang rendah, dan beban virus HIV yang tinggi) lebih berisiko mengalami kematian jika mengalami mpox berat. Kondisi ini lebih sering ditemui pada orang-orang yang status HIV-nya tidak diketahui sebelum diagnosis mpox.
Orang dengan HIV yang mengalami supresi virus melalui pengobatan antivirus tidak tampak lebih berisiko mengalami penyakit mpox berat dibandingkan populasi umum. Penggunaan obat HIV yang efektif (obat antiretroviral atau ARV) menurunkan risiko gejala mpox berat jika terjadi infeksi. Orang dengan HIV yang tidak diobati atau penyakit HIV stadium lanjut dapat mengalami kondisi melemahnya kekebalan tubuh (imunokompromais) sehingga lebih berisiko penyakit mpox berat. WHO menganjurkan negara-negara untuk mengintegrasikan tes, pencegahan, serta perawatan HIV dan mpox.
Orang-orang yang aktif secara seksual dan tidak mengetahui status HIV mereka dianjurkan untuk menjalani tes HIV. Orang dengan HIV yang menjalani pengobatan yang berlangsung baik memiliki usia harapan hidup yang sama dengan orang-orang tanpa HIV.
Kasus-kasus mpox berat yang terjadi di beberapa negara menunjukkan sangat dibutuhkannya peningkatan akses yang merata pada tes diagnosis, vaksin, dan obat mpox serta pencegahan, tes, dan pengobatan HIV. Tanpa akses yang merata ini, kelompok-kelompok paling terdampak akan terabaikan tanpa memiliki alat-alat yang dibutuhkan untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan seksual mereka. Jika Anda mengalami HIV, tetap jalani pengobatan HIV Anda sesuai petunjuk. Jika Anda merasa mengalami mpox, minta pertolongan medis.
Jika Anda berisiko atau didiagnosis mengalami mpox, tes infeksi menular seksual (IMS) dapat bermanfaat. Jika Anda tidak mengetahui status HIV Anda, minta tenaga kesehatan Anda melakukan tes HIV. Dengan demikian, tenaga kesehatan Anda terbantu dalam upayanya memastikan Anda mendapatkan perawatan terbaik. Pada 2023, 9 juta orang di dunia mengalami HIV tetapi tidak menjalani pengobatan HIV dan dapat berisiko mengalami HIV stadium lanjut; 5 juta di antaranya ada di Afrika.
Tertular mpox selama masa kehamilan (masa di mana terjadi penurunan kekebalan) dapat berbahaya bagi janin atau bayi baru lahir serta menyebabkan keguguran, lahir mati, kematian bayi baru lahir, atau komplikasi pada ibu. Jika Anda sedang hamil, hindari kontak dengan siapa pun yang mengalami mpox. Setiap orang yang berkontak erat dengan orang yang dapat menyebarkan infeksi dapat terjangkit mpox, terlepas dari kondisinya. Jika Anda terpapar mpox atau mengalami gejala yang menyerupai mpox, hubungi tenaga kesehatan Anda. Mereka akan membantu Anda menjalani tes dan mendapatkan perawatan yang Anda butuhkan.
Lama masa kekebalan bertahan setelah terjadi infeksi mpox masih terus dipelajari. Terdapat beberapa laporan kasus infeksi kedua. Beberapa orang mungkin dapat terinfeksi mpox meskipun sudah pernah terinfeksi sebelumnya. Sekalipun Anda pernah mengalami mpox di masa lalu, Anda dianjurkan untuk berupaya sebaik mungkin agar tidak terinfeksi kembali.
Jika Anda pernah mengalami mpox di masa lalu dan seorang lain di rumah tangga Anda sedang mengalaminya, Anda dapat melindungi orang lain dengan menjadi orang yang merawatnya, karena dibandingkan orang lain Anda lebih mungkin telah memiliki kekebalan. Namun, Anda masih perlu mengambil segala upaya kewaspadaan untuk sejauh mungkin menghindari paparan.
Secara umum, ada dua klad (clade) atau kelompok virus mpox: klad I dan klad II. Klad II merupakan jenis virus yang menyebabkan wabah mpox global yang dimulai pada 2022.
Menurut pemahaman saat ini, klad I lebih mampu menyebabkan penyakit berat dan kematian dibandingkan klad II di populasi-populasi di mana jenis virus ini banyak menyebar (endemik). Namun, perbedaan-perbedaan dengan wabah-wabah di masa lalu, seperti kelompok populasi yang terdampak, mempersulit ditariknya jawaban yang jelas.
Anjuran kesehatan masyarakat dari WHO berlaku untuk pencegahan dan penanganan penyakit mpox akibat virus cacar monyet klad I maupun klad II.
Cabang baru dari virus klad I, yang disebut klad Ib, dilaporkan pertama kali di Republik Demokratik Kongo pada 2023, dan telah menyebar melalui kegiatan seksual dan jenis-jenis kontak erat lainnya. Penelitian sedang dijalankan untuk memahami sifat-sifat galur (strain) baru virus ini.
Media Sosial
Berita
Panduan Interim

