Perkembangan Eliminasi Campak dan Rubela di Indonesia, 2013-2022

22 November 2023
Highlights
Reading time:
Pada 2019, Indonesia bersama negara-negara lain yang tergabung dalam WHO Kawasan Asia Tenggara WHO berkomitmen mengeliminasi penyakit campak dan rubela pada tahun 2023. Indonesia telah mencapai penurunan penyakit campak dan rubella secara signifikan dalam kurun waktu 2013–2021. Namun, pada 2022 angka kejadian penyakit campak dan rubela meningkat secara signifikan dibandingkan tahun 2021. Hal ini disebabkan oleh terganggunya layanan surveilans dan imunisasi akibat pandemi COVID-19 yang menimbulkan kesenjangan imunitas.

Murid-murid SD mengacungkan tangan.
Siswa sekolah dasar di Sulawesi Tengah saat Bulan Imunisasi Anak Nasional pada 2022. Kredit: WHO/Iqbal Lubis

Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan WHO Indonesia dan US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menulis laporan mengenai kemajuan tersebut. Dimuat dalam jurnal Morbidity and Mortality Weekly Report terbitan US CDC setelah ditinjau para ahli, laporan tersebut menggambarkan perubahan dalam cakupan vaksinasi, angka kejadian penyakit, dan respons terhadap wabah di negara tersebut. Laporan ini juga membahas tantangan dan peluang pencapaian target eliminasi pada 2023.

Para penulis merekomendasikan tindakan penting untuk memulihkan layanan imunisasi, menutup kesenjangan imunitas, dan meningkatkan kualitas surveilans. Mereka pun menyoroti perlunya kolaborasi regional dan global untuk mendukung upaya eliminasi.